Tak Perlu Panik Saat Anak Mengalami Cedera
Apakah anak Anda pernah terjatuh hingga terluka saat bermain bersama temannya? Apakah anak Anda pernah menangis karena ada hewan kecil yang masuk ke telinganya? Cedera adalah hal yang biasa terjadi pada anak. Terkadang anak tidak menyadari jika aktifitasnya dapat membahayakan dirinya sendiri. Keingintahuan anak merupakan salah satu faktor seringnya kejadian cedera. Orang tua sebaiknya tidak perlu panik saat mendapati anaknya cedera. Sikap tenang akan banyak membantu berpikir jernih dalam menghadapi kejadian-kejadian mendadak yang tak diinginkan. Untuk itulah diperlukan pengetahuan memadai tentang pertolongan yang cepat dan tepat ketika anak cedera.
CEDERA KEPALA
Cedera kepala merupakan salah satu jenis cedera yang pernah dialami oleh hampir semua anak. Luka atau cedera pada kepala sering mengeluarkan darah yang cukup banyak dan membuat anda juga si kecil khawatir. Hal ini terjadi karena di kepala banyak terdapat pembuluh darah. Lebam (memar) di kepala juga lebih cepat membengkak dibandingkan pada bagian tubuh lainnya.
Terbentur ringan atau terpukul benda menjadi hal yang biasa pada anak-anak, terutama pada usia di bawah 3 tahun. Meskipun terjatuh atau terbentur merupakan peristiwa yang biasa dialami anak-anak, tetapi anda harus tetap waspada jika cedera kepala terjadi akibat anak terjatuh dari tempat tinggi atau terpukul benda berat. Pukulan di bagian sisi (samping) atau belakang kepala relative lebih berbahaya dibanding jika dari arah depan.
Anda harus wapada jika setelah cedera kepala, anak menunjukkan beberapa tanda seperti pingsan, sakit kepala yang berlangsung lama atau lebih dari satu jam dan tidak berkurang dengan obat pereda nyeri, muntah-muntah, sulit dibangunkan saat tertidur, keluar darah atau cairan lain dari hidung atau telinga, munculnya area biru dan hitam di sekeliling mata atau di belakang telinga, ada lekukan akibat cedera, korelasi tubuh terganggu (sulit berjalan, tidak bisa bicara, lumpuh, kejang, ukuran pupil mata tidak sama atau berubah, atau pucat).
Apa yang bisa anda lakukan?
- Telentangkan anak dengan posisi kepala miring ke satu sisi.
- Perhatikan terjadi cedera pada leher atau tidak. Jika terjadi cedera leher, jangan pernah menggerakkannya.
- Jangan memberikan makanan atau minuman apapun sampai pertolongan medis datang.
- Dokter anda akan melakukan CT Scanning jika perlu. Pemeriksaan ini untuk mengetahui parah tidaknya cedera kepala pada anak. Selanjutnya dokter akan memberikan pengobatan sesuai gejala yang timbul.
CEDERA TELINGA
Cedera pada telinga anak dapat berupa kemasukan benda asing, kemasukan air, atau luka akibat anak mengorek-ngorek telinganya. Serangga kecil juga dapat singgah ke dalam telinga anak. Semuanya tentu mengganggu si kecil, bahkan membuatnya panik. Apalagi masuknya serangga ke dalam telinga menimbulkan suara bising yang membuat anak pusing. Segera berikan bantuan jika anak Nampak menarik-narik telinganya, berusaha mengeluarkan sesuatu dari telinganya, atau mengeluhkan tentang telinganya. Mungkin si kecil mengalami cedera telinga.
Apa yang bisa anda lakukan?
- Jika benda asing masuk ke dalam telinga anak, miringkan kepala anak dengan telinga menghadap ke bawah. Selanjutnya, guncangguncangkan kepalanya agar benda itu bisa keluar.
- Jika binatang yang masuk ke dalam telinga, gunakan senter berbentuk pena/ballpoint (pen light) dengan harapan serangga keluar menuju cahaya.
- Jika benda yang masuk ke dalam telinga berupa logam, gunakan magnet kecil untuk menariknya keluar. Pastikan magnet tidak akan jatuh ke dalam telinga.
- Jika benda tersebut adalah benda asing lain yang menonjol keluar telinga, gunakan sebatang lidi bersih atau kawat tumpul yang ujungnya sudah ditetesi lem yang tidak menempel di kulit. Selanjutnya, tarik perlahanlahan saat benda sudah menempel dan kering.
- Jika benda tidak terlihat, jangan mengorekngorek dengan cara meraba-raba karena dapat membahayakan.
- Saat melakukan tindakan-tindakan tersebut, mintalah bantuan orang lain untuk memegangi supaya anak tidak bergerak-gerak.
- Jika anda memutuskan untuk membawa anakke dokter ahli THT (Telinga Hidung dan Tenggorokan), maka akan dilakukan tindakan dengan alat-alat khusus untuk telinga agar benda dapat dikeluarkan tanpa resiko yang besar. Jika terjadi luka, dokter akan memberikan obat antibiotik untuk mencegah infeksi.
CEDERA HIDUNG
Anak dapat mengalami cedera pada hidung akibat benturan atau terjatuh dengan posisi wajah mengenai lantai. Biasanya, luka pada hidung mudah mengakibatkan perdarahan karena pembuluh darah di saluran hidung sangat rentan. Pada beberapa kasus bisa sampai mengakibatkan patah tulang hidung.
Apa yang bisa anda lakukan?
- Tenangkan si kecil karena tangisannya akan memperparah keadaan.
- Minta anak untuk duduk tegak atau bersandar ke depan agar darah tidak terus keluar.
- Untuk menghentikan perdarahan, tekan hidung beberapa detik.
- Jika perdarahan tidak kunjung berhenti, sumbat hidungnya dengan kapas dan tekan hidung lebih lama lagi.
- Kompres hidung dengan es yang dibungkus kapas atau kain.
- Segera bawa si kecil ke dokter jika perdarahan tidak kunjung berhenti.
- Jika hidung kemasukan benda asing, minta anak untuk bernafas melalui hidung atau menghembuskan nafasnya melalui hidung.
- Jika anda membawa anak ke dokter THT, akan dilakukan pemeriksaan dengan alat khusus untuk mengetahui lokasi cedera. Hal ini memudahkan untuk memberikan penanganan atau terapi yang akurat.
CEDERA PADA BIBIR DAN MULUT
Luka pada bibir atau mulut sering dialami oleh anak. Luka pada bibir lebih sering terjadi daripada luka dalam mulut. Namun, luka pada bibir dan mulut insya Allah mudah cepat sembuh dengan perawatan sederhana. Luka pada bibir seringkali karena anak terjatuh dengan posisi mulut di bawah (menyentuh lantai/aspal) atau membentur benda di depannya.
Luka di dalam mulut biasanya terjadi karena tergigit oleh gigi sendiri. Luka bisa juga terjadi akibat makanan yang keras, pembungkus makanan, atau benda yang tajam.
Apa yang bisa anda lakukan?
- Kompres luka dengan es untuk mengendalikan perdarahan dan meredakan nyeri.
- Jika terjadi di dalam mulut, berikan es lilin atau es batu besar dan minta anak mengisapnya.
- Jangan memakai es batu kecil dan perhatikan jangan sampai es batu mencair sampai kecil supaya tidak membuat anak tersedak dan membahayakannyaW Jika anda membawa anak ke dokter, biasanya akan diberikan obat supaya tidak terjadi peradangan lebih lanjut.
CEDERA PADA JARI DAN KUKU
Anak seringkali mengalami cedera pada jari dan kukunya karena banyak beraktifitas dan bermain menggunakan jari-jemarinya. Luka dapat berupa lebam karena terjepit atau kejatuhan benda keras, perdarahan di bawah kuku, kuku yang robek, atau bahkan terlepas. Semua itu tentu sangat menyakitkan dan kadang mnimbulkan trauma karena merasa ketakutan.
Apa yang bisa anda lakukan?
- Jika jari-jemari anak terjepit atau terbentur dan lebam, sebaiknya rendam dalam air es selama satu jam. Setiap 10 menit, angkat jarinya dari air es.
- Jika terjadi perdarahan di bawah kuku dan darahnya mengalir keluar, tekan kuku untuk membantu alirannya. Rendam dalam air es untuk mengurangi rasa sakit.
- Jika kuku si kecil robek sedikit, rekatkan potongannya dengan plester. Jika robekannya banyak atau hampir seluruhnya, ratakan kuku dan segera tutup dengan banda aid (hansaplast, dll) sampai kuku tumbuh kembali.
- Jika kukunya terlepas, lepaskan dulu bagian yang masih menempel dengan gunting, lalu rendam 20 menit dengan air es. Selanjutnya oleskan salep antibiotik. Setiap hari rendam dengan air hangat yang diberi garam dan oleskan salep antibiotik, lalu tutup kembali dengan band aid. Biasanya luka mulai sembuh pada hari keempat.
- Biasanya tindakan medis diberikan jika terjadi infeksi dengan gejala demam, luka tampak memerah, panas, dan bengkak. Untuk menanggulanginya, dokter akan merawat luka dan memberikan obat antibiotik yang harus diminum sampai habis.
PENUTUP
Orang tua tentu tak ingin hal-hal buruk terjadi pada buah hatinya, salah satunya adalah cedera. Melihat banyaknya kejadian cedera, maka perlu kiranya orang tua mengetahui cara-cara untuk mengatasi cedera, apalagi mengingat kebanyakan kasus cedera terjadi di sekitar rumah. Jika anda mampu memberikan pertolongan pertama, tunggu apa lagi? Yang penting, tak perlu panik ketika berusaha memberikan pertolongan dan pasrahkan semuanya pada Allah. Wallahu a’lam. (dr. Avie Andriyani)
Sumber : dr. Karel, SpA, Merawat Anak Sakit di Rumah, Penerbit Puspa Sehat
Baituna Edisi 11/Tahun XI/1429H/2008M
Artikel asli: https://majalahassunnah.net/artikel/tak-perlu-panik-saat-anak-mengalami-cedera/